Berkeliling Candi Prambanan yang Kaya Akan Sejarah

Candi Prambanan Indonesia
image: visitingjogja.com

Indonesia memiliki ratusan candi peninggalan masa lampau. Pulau Jawa adalah area yang paling banyak menjadi lokasi penemuan candi. Salah satu yang terkenal adalah Candi Prambanan. Candi ini tidak terlalu besar, tapi arsitektur dan sejarah pembangunan jadi daya tarik untuk dikunjungi.

Nah, supaya kunjungan ke Candi Prambanan jadi lebih berarti, simak dulu pembahasan berikut:

1.    Sekilas Tentang Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah Candi Hindu yang dibangun pada abad ke 9. Orang yang mengusulkan untuk membangun ini adalah Rakai Pikatan. Ia merupakan seorang Raja Mataram Kuno dari Wangsa Sanjaya.

Situs yang terdaftar sebagai Warisan Dunia UNESCO ini identik dengan kisah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Hingga saat ini Candi Prambanan kerap dijadikan tempat upacara keagamaan Hindu.

Lokasi Candi Prambanan ada di Jalan Raya Solo – Yogyakarta nomor 16, Kranggan, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, DIY Yogyakarta. Tiket masuk untuk wisatawan lokal Rp50 ribu per orang.

Apabila Anda tidak mau repot mengantre di loket, beli saja tiketnya di agent travel online seperti Traveloka, Tiket.com, dan sebagainya. Untuk memudahkan Anda mencari, mendapat promo, dan tambahan cashback gunakan ShopBack. Platform ini memberikan cashback di setiap transaksi dan bisa dicairkan ke rekening pribadi, sehingga menghemat biaya traveling Anda.

2.    Candi-candi Utama

Ada banyak sekali candi di Prambanan. Hingga saat ini terhitung ada 240 candi, baik itu yang berukuran besar, kecil, dan belum disusun kembali. Di antara ratusan candi tersebut, ada 3 buah candi utama yang dipersembahkan untuk para dewa.

Candi Dewa Siwa adalah candi tertinggi yang ada di area Prambanan. Tingginya mencapai 43 meter dan lebarnya 34 meter. Di dalamnya ada patung Dewa Siwa, dewa tertinggi dalam agama Hindu.

Candi ini memiliki 4 buah pintu dan 5 ruangan. Masing-masing pintu dijaga oleh dewa penjaga arah mata angin (Dewa Indra, Dewa Agni, Dewa Yama, Dewa Baruna, dan Dewa Bayu).

Pada Candi Dewa Siwa ada arca Durga Mahisasura Mardini yang dipercaya sebagai Roro Jonggrang. Di permukaan dinding candi, ada 24 panel berhiaskan relief kisah Ramayana yang melawan Raja Alengka.

Selanjutnya ada Candi Dewa Wisnu yang tingginya mencapai 37 meter dengan luas 20 x 20 meter. Pengunjung bisa naik ke bagian atas candi yang ukurannya semakin mengecil. Di sini terdapat arca Dewa Wisnu, dewa pemelihara yang menjelma sebagai Krishna.

Candi utama lainnya adalah Candi Dewa Brahma. Tingginya mencapai 37 meter dengan luas 20 x 20 meter. Di dalamnya ada tempat penyembahan dan arca Dewa Brahma setinggi 20 meter. Pada dinding bagian luar ada relief tentang Ramayana.

3.    Candi Pendukung Candi Utama

Ketiga candi utama didukung oleh 3 jenis candi untuk menghormati para dewa. Candi Wahana merupakan candi tunggangan para dewa. Candi Nandi (kerbau) ada di depan Candi Siwa. Candi Garuda ditempatkan di depan Candi Wisnu. Sedangkan Candi Hamsa (angsa) diperuntukan Candi Brahma.

Selanjutnya ada Candi Apit yang tugasnya mengapit candi-candi utama di sisi utara dan selatan. Pada permukaan candi ini terdapat relief Dewi Sarasvati, istri Dewa Brahma. Peneliti mengatakan ada kemungkinan kalau Candi Apit ini dipersembahkan kepada Dewi Sarasvati.

Terakhir ada Candi Perwara atau Pendamping. Jumlahnya ada 224 unit, namun sebagian besar sudah mengalami kerusakan. Alhasil keberadaannya sering terlewatkan oleh pengunjung. Hingga saat ini hanya ada 2 Candi Perwara yang dipugar. Candi ini memiliki 4 barisan yang menyimbolkan kasta umat Hindu.

4.    Pertunjukan Sendratari Ramayana

Relief kisah Ramayana seringkali sulit dipahami oleh para pengunjung, apalagi bentuknya sudah terkikis umur. Oleh karena itu, pengelola Candi Prambanan menyelenggarakan sendratari Ramayana. Sendratari ini tidak memiliki dialog sama sekali. Meski begitu, penonton dijamin bisa memahami kisah yang dibawakan.

Lokasi pertunjukan ini ada di belakang Candi Prambanan. Pertunjukan sendratari ini dilangsungkan setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu mulai jam 19.30 WIB. Tata lampu yang gemerlap membuat pertunjukan ini sangat menarik. Apalagi ada Candi Prambanan yang menjadi latarnya. Sempurna.

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Candi Prambanan adalah sore hari. Sambil berkeliling, nantikanlah momen matahari terbenam. Matahari seakan tenggelam ke dalam candi dan langitnya sangat romantis. Kalau tidak sempat berkunjung pada sore hari, datanglah pagi-pagi untuk menghindari terik matahari. Selamat berlibur!

Banyak dari kalian pasti sudah mengenal beberapa website traveling seperti Tiket.com, Traveloka atau Booking.com, sangat praktis menggunakan beberapa website itu untuk melakukan pembelian tiket pesawat, kereta atau akomodasi.

Tapi pernahkah dari antara kalian menggunakan Shopback untuk mendapatkan cashback tambahan untuk setiap transaksinya.

Lalu bagaimana sih melakukan transaksi di Shopback?

Misalnya saja kalian membeli tiket di Traveloka melalui website Shopback, kunjungi halaman https://www.shopback.co.id/traveloka lalu pilih promo atau kupon yang kalian inginkan.

Setelah kalian klik salah satu kupon maka kalian akan menuju website Traveloka, transaksi seperti biasa di Traveloka, jika sudah berhasil maka cashback dari Shopback juga otomatis ada di akun Shopback kalian.

Selain mendapatkan harga murah dari setiap merchantnya shopback juga menambahkan benefit berupa cashback.

Silakan untuk download aplikasi Shopback yang dapat kalian download di playstore atau appstore, kalian juga dapat mengunjungi website official Shopback Indonesia.

Di aplikasi dan website, kalian akan menemukan banyak merchant lain seperti Tokopedia, Lazada, Shopee dan dari banyak marketplace lain.

Leave a Reply